TOPRIAU|Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan bagi perempuan dan anak.
Melalui Dialog Interaktif Penguatan Ketahanan Keluarga dan Peluncuran Ruang Bersama Merah Putih (RBMP), Bukittinggi bersiap menjadi kota percontohan dalam membangun ketahanan keluarga serta perlindungan yang berkelanjutan.
Acara kolaboratif ini digelar oleh P2TP2A Provinsi Sumatera Barat, bekerja sama dengan P2TP2A Kota Bukittinggi, DP3AP2KB Provinsi Sumbar, serta organisasi masyarakat adat Bundo Kanduang.
Dialog yang berlangsung penuh semangat ini tak hanya membahas isu ketahanan keluarga, tetapi juga menandai lahirnya RBMP sebagai simbol gerakan perlindungan perempuan dan anak di tingkat lokal.
Ketahanan Keluarga: Fondasi Bangsa yang Kuat

Dialog Interaktif Penguatan Ketahanan Keluarga dan Peluncuran Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto: Rafika Santi
Dalam pemaparannya, Quartita Evari Hamdani, SKM., MM dari P2TP2A Provinsi Sumbar menjelaskan lima pilar utama yang harus diperkuat untuk menciptakan keluarga tangguh, yaitu:
- Spiritualitas dan nilai moral
- Keterikatan emosional antar anggota keluarga
- Keseimbangan fungsi dan peran dalam keluarga
- Ketangguhan dalam menghadapi krisis
- Kemandirian ekonomi dan produktivitas
“Pilar-pilar ini menjadi pondasi untuk menghadapi tantangan sosial saat ini, termasuk meningkatnya kekerasan berbasis gender dan tantangan pola asuh anak,” jelas Quartita.
Perempuan, Kearifan Lokal, dan Peran Sentral di Rumah
Sementara itu, perwakilan Bundo Kanduang Kota Bukittinggi menyoroti peran penting perempuan sebagai pendidik pertama dalam keluarga.
Menurutnya, nilai-nilai lokal seperti gotong royong, sopan santun, dan pendidikan karakter harus terus diwariskan kepada generasi muda.
“Kearifan lokal adalah kekuatan moral. Kalau perempuan diberdayakan dengan nilai ini, maka keluarga dan masyarakat akan tangguh,” ujarnya dalam gaya khas “sumbang 12” Minangkabau.
RBMP Resmi Diluncurkan, Bukan Sekadar Ruang Fisik!

Dialog Interaktif Penguatan Ketahanan Keluarga dan Peluncuran Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto: Rafika Santi
Peluncuran Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) dilakukan secara resmi oleh Desra Elena, SKM., MKM, Kabid PHPA DP3AP2KB Provinsi Sumbar.
RBMP disebutnya sebagai ruang simbolik sekaligus strategis untuk kolaborasi lintas sektor, demi menciptakan lingkungan aman dan setara untuk semua.
“RBMP bukan hanya tempat, tapi gerakan. Di sinilah kita memulai perubahan dengan melibatkan semua unsur masyarakat: pemerintah, adat, perempuan, pemuda, dan komunitas,” tegas Desra.
Bukittinggi Siap Jadi Pionir Perlindungan Anak dan Perempuan
Menurut Nauli Handayani, SKM., M.Si, Kabid P2TP2A Kota Bukittinggi, sinergi yang selama ini terbentuk antara pemerintah daerah, lembaga adat, dan masyarakat adalah kekuatan besar yang mendukung keberhasilan RBMP.
“RBMP di Bukittinggi bukan sekadar wacana. Kita sudah punya komitmen, struktur sosial, dan antusiasme masyarakat. Langkah kita selanjutnya adalah menjalankan Rencana Tindak Lanjut (RTL) secara konkret,” jelas Nauli.
P2TP2A: Bukan Sekadar Lembaga, Tapi Sahabat Perempuan & Anak
Nauli menutup acara dengan pesan yang menyentuh hati:
“Pembangunan ketahanan keluarga bukan hanya program—ini panggilan kemanusiaan. Di RBMP, perempuan dan anak bisa merasa aman, dipulihkan, dan diberdayakan. Kami di P2TP2A akan terus hadir, bukan hanya sebagai pelindung, tapi sebagai sahabat dan penjaga harapan.”
Langkah yang diambil Bukittinggi melalui peluncuran RBMP dan dialog ketahanan keluarga menunjukkan arah pembangunan yang lebih berempati dan inklusif.
Bukittinggi bukan hanya siap, tapi layak menjadi pionir dalam membangun kota yang ramah perempuan dan anak di Sumatera Barat, bahkan Indonesia.***Rafika Santi