TOPRIAU|Harga emas batangan Logam Mulia Antam akhirnya menunjukkan pemulihan setelah tiga hari berturut-turut melemah.
Pada hari ini, harga emas Antam satuan 1 gram naik sebesar Rp6.000, dari sebelumnya Rp1.936.000 menjadi Rp1.942.000 per gram.
Seiring dengan itu, harga buyback atau pembelian kembali oleh PT Aneka Tambang Tbk juga ikut meningkat sebesar Rp6.000, menjadi Rp1.786.000 per gram.
Kenaikan ini dianggap sebagai sinyal pulihnya minat investor terhadap aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian global.
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Melemah Sepekan: Sentimen Damai Timur Tengah dan Nada Hawkish The Fed Jadi Penekan
Kontras dengan Tren Global, Harga Emas Domestik Menguat
Meskipun harga emas Antam di dalam negeri menguat, kondisi di pasar global justru menunjukkan tren sebaliknya.
Berdasarkan data dari Refinitiv, harga emas dunia dalam bentuk emas spot ditutup pada US$ 3.367,98 per troy ons pada Jumat, 20 Juni 2025.
Angka ini melemah sebesar 0,13% dibandingkan dengan posisi pekan lalu, yang berada di US$ 3.432,19 per troy ons.
Secara keseluruhan, harga emas dunia terkoreksi sekitar 1,87% sepanjang pekan ini. Melemahnya harga global ini disebabkan oleh beberapa faktor penting.
Pertama, ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang sempat memanas kini mulai mereda.
Kedua, kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve (The Fed) yang masih mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 hingga 4,50 persen juga memberi tekanan pada harga emas internasional.
Sentimen Pasar Domestik Dorong Harga Antam Naik
Kenaikan harga emas Antam dianggap lebih banyak dipengaruhi oleh faktor domestik.
Beberapa analis menyebutkan bahwa kestabilan nilai tukar rupiah, tingginya permintaan emas fisik, dan preferensi investor terhadap aset aman di tengah ketidakpastian moneter turut mendorong penguatan harga.
Sinyal positif ini menjadi angin segar setelah beberapa hari harga emas lokal terus menurun.
Investor dalam negeri tampaknya kembali memosisikan emas sebagai bagian penting dalam strategi diversifikasi portofolio, apalagi menjelang kuartal kedua yang biasanya diwarnai lonjakan permintaan.
Outlook Emas Masih Kuat di Tengah Ketidakpastian
Walaupun harga emas dunia sedang mengalami tekanan, analis memprediksi bahwa emas tetap memiliki fungsi pelindung nilai (hedging) yang kuat dalam jangka menengah hingga panjang.
Jika ketegangan geopolitik kembali memanas atau The Fed mengubah sikap menjadi lebih dovish, bukan tidak mungkin harga emas dunia akan kembali menembus level psikologis US$ 3.400 per troy ons.
Analis dari Capital Economics menyatakan bahwa meskipun instrumen digital seperti Bitcoin mulai menarik perhatian, emas tetap menjadi pilihan utama untuk perlindungan aset, terutama bagi investor yang menghindari volatilitas ekstrem.***