TOPRIAU|Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memulai hari dengan lesu pada perdagangan Jumat pagi, 20 Juni 2025.
IHSG tercatat melemah 21,62 poin atau turun 0,31% ke level 6.947,02 pada pukul 09.20 WIB. Koreksi ini memperpanjang tekanan yang telah terjadi sejak kemarin, di mana IHSG jatuh nyaris 2%.
IHSG dibuka di level 6.948,28, sempat menyentuh level tertinggi di 6.954,81, dan bergerak di rentang bawah hingga 6.923,59.
Level ini menandakan masih belum adanya tanda-tanda pembalikan arah dari tren bearish jangka pendek yang sedang berlangsung.
BACA JUGA: Prediksi IHSG Hari Ini, Jumat 20 Juni 2025: Rebound Tipis atau Koreksi Lanjut? Ini Strateginya!
Sentimen Negatif Masih Menekan Pasar IHSG

Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi tumbang nyaris 2% dan ditutup di level 6.968,64, anjlok 139 poin atau turun 1,96%.
Ada beberapa faktor yang menjadi pemberat pergerakan IHSG pagi ini:
- Aksi jual asing yang masih berlanjut – Investor asing mencatat net sell jumbo sebesar Rp 1,25 triliun pada perdagangan Kamis (19/6). Ini mengindikasikan capital outflow masih terus berlangsung, terutama dari sektor perbankan dan blue chip.
- Ketidakpastian global – Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran kembali menjadi sorotan pasar. Pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait kemungkinan dukungan militer untuk Israel membuat pelaku pasar waspada.
- Rilis data suku bunga pinjaman China – Investor menanti kebijakan suku bunga pinjaman tenor 1 tahun dan 5 tahun yang akan dirilis hari ini. Hasil data ini akan menjadi indikator arah stimulus ekonomi China selanjutnya.
BACA JUGA: IHSG Ambrol Nyaris 2% di Kamis 19 Juni 2025, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Tekanan Sektor Masih Merata
Sama seperti hari sebelumnya, semua sektor tercatat mengalami pelemahan di awal sesi.
Sektor konsumer primer dan non-primer kembali menjadi yang paling tertekan. Saham-saham perbankan dan energi juga ikut terseret koreksi, menambah beban pada laju IHSG.
Saham yang Masih Diincar Asing
Meski pasar terkoreksi, beberapa saham masih diburu investor asing, antara lain:
- PGEO (Pertamina Geothermal Energy)
- AMMN (Amman Mineral Internasional)
- TLKM (Telkom Indonesia)
- BREN, BRPT, ENRG dan lainnya
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kondisi pasar kurang kondusif, peluang tetap terbuka bagi saham-saham yang memiliki fundamental kuat atau sentimen spesifik positif.
Apa Strategi Trader Hari Ini?
Bagi trader harian, berikut beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan:
- Scalping di saham-saham defensif dan yang masih dilirik asing bisa jadi opsi aman.
- Hindari masuk terlalu agresif di sektor yang sedang tertekan, seperti perbankan dan konsumer.
- Perhatikan level support IHSG di 6.920 – jika jebol, tekanan bisa berlanjut ke area 6.880–6.850.
- Swing trader bisa menunggu konfirmasi arah setelah sesi II atau menanti data dari China keluar.
Outlook Jangka Pendek
Selama IHSG belum berhasil menembus kembali ke atas 6.980–7.000, tren jangka pendek masih condong ke bawah.
Tapi, jika ada sinyal positif dari kebijakan China atau redanya konflik geopolitik, bukan tidak mungkin IHSG bisa berbalik arah dalam waktu dekat.
Pasar masih bergerak hati-hati. Sentimen global, arus dana asing, dan teknikal indeks memberi sinyal bahwa kehati-hatian tetap perlu dikedepankan.
Tapi bagi investor jeli, volatilitas ini bisa menjadi peluang emas!***