Menu

Mode Gelap
Laksanakan Intruksi Presiden, Bupati Suhardiman Bangun Jalan 17 KM Lewat Dana APBN Hadiri Pekan Kenduri Budaya Riau di Jakarta, Bupati Suhardiman : Budaya Kuansing Siap Mendunia Sembunyi Dalam Kebun, 2 Orang Pelaku Pengeroyokan Mengakibatkan Korban Meninggal Ditangkap Polisi Nuzul Quran di Mesjid Agung, Bupati Kuansing Suhardiman Ajak Masyarakat Kuansing Cinta Al Quran Bupati Kuansing Suhardiman Sampaikan Safari Ramadhan Sebagai Sarana Komunikasi Silaturahmi

Bisnis · 19 Jun 2025 17:12 WIB ·

IHSG Ambrol Nyaris 2% di Kamis 19 Juni 2025, Apa yang Sebenarnya Terjadi?


 Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi tumbang nyaris 2% dan ditutup di level 6.968,64, anjlok 139 poin atau turun 1,96%. Perbesar

Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi tumbang nyaris 2% dan ditutup di level 6.968,64, anjlok 139 poin atau turun 1,96%.

TOPRIAU|Waduh, bursa saham Indonesia lagi-lagi dihantam badai! Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi tumbang nyaris 2% dan ditutup di level 6.968,64, anjlok 139 poin atau turun 1,96%.

Ini adalah penurunan harian paling tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Setelah sempat bertahan di atas 7.000, IHSG akhirnya nyerah juga. Penurunan ini jadi sinyal kuat bahwa pasar sedang dalam fase koreksi serius.

Yuk, kita bahas bareng-bareng kenapa pasar bisa sesuram ini dan apa artinya buat kamu, investor ritel!

BACA JUGA: IHSG Kian Loyo pada Sesi I Kamis 19 Juni 2025, Tembus Batas Psikologis 7.000 di Tengah Aksi Jual Asing: Ada Apa?

IHSG Jatuh Lagi, Padahal Baru Sembuh!

Ilustrasi – Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/am.

Padahal hari Selasa (17/6), IHSG sempat menguat. Tapi sejak Rabu mulai goyah, dan hari Kamis ini makin parah.

Angka 7.000 yang sebelumnya jadi batas psikologis penting, kini ditembus ke bawah. Totalnya, IHSG sudah terkoreksi hampir 2,6% hanya dalam dua hari.

Hari ini, 571 saham melemah, cuma 92 saham yang naik, dan sisanya 139 stagnan. Nilai transaksi pun tetap ramai, nyaris Rp 14 triliun dengan lebih dari 24,9 miliar saham berpindah tangan.

Tapi sayangnya, mayoritas transaksi itu berisi aksi jual. Kapitalisasi pasar pun ikut menyusut ke Rp 12.223 triliun.

Saham Blue Chip Jadi Biang Kerok Turunnya IHSG

Kalau kamu pegang saham-saham bank gede, pasti lagi merasakan “sakitnya tuh di sini.” Saham-saham seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI kembali jadi pemberat utama IHSG. Investor asing juga makin agresif melepas kepemilikannya.

Beberapa hari terakhir, net foreign sell mencapai ratusan miliar rupiah—termasuk dari saham tambang seperti AMMN dan PGEO.

Bukan cuma bank, sektor konsumer juga ikutan jeblok. Padahal biasanya sektor ini dikenal sebagai benteng pertahanan saat pasar sedang panik.

Tapi hari ini? Semua sektor tanpa terkecuali ditutup melemah.

Apa Penyebab Utama Penurunan IHSG Hari Ini?

Menurut analis dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, penurunan sektor konsumer bukan karena suku bunga, tapi karena turunnya daya beli kelas menengah.

Sejak pandemi, kelompok ini makin hemat dan lebih suka nabung daripada belanja. Jadi, walaupun inflasi rendah, roda ekonomi belum berputar kencang.

Sementara itu, Lukman Leong, analis dari Doo Financial Futures, menyebut bahwa sektor konsumer non-primer memang paling sensitif terhadap kekhawatiran ekonomi.

Apalagi, investor berharap banget Bank Indonesia (BI) segera turunkan suku bunga, tapi sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda itu terjadi.

Alarm Koreksi? Level 7.000 Jebol, Waspadai Support Selanjutnya!

Secara teknikal, jebolnya level 7.000 ini bukan sinyal bagus. Support berikutnya ada di sekitar 6.940–6.900. Kalau sampai ini juga tembus, siap-siap deh pasar masuk ke fase bearish yang lebih dalam.

Jadi buat kamu investor ritel, penting banget untuk lebih defensif sekarang. Jangan buru-buru “nyemplung” tanpa strategi.

Perhatikan likuiditas dan mulai evaluasi sektor-sektor yang tahan banting—misalnya energi atau logam mulia yang sering jadi andalan saat pasar tertekan.

Saatnya Realistis, Bukan Pesimis

Penurunan IHSG hari ini memang nyakitin, tapi bukan akhir dari segalanya.

Justru ini bisa jadi momen penting buat evaluasi portofolio dan belajar lebih dalam soal rotasi sektor. Ingat, koreksi adalah bagian alami dari siklus pasar.

Jadi… santai aja, jangan panik. Yang penting, tetap update info, analisis dengan tenang, dan pastikan keputusan investasi kamu rasional—bukan karena FOMO atau takut rugi lebih besar.

Tips Buat Investor Ritel:

  1. Hindari averaging down tanpa rencana
  2. Pantau saham defensif seperti energi, emas, atau consumer staples
  3. Perhatikan aksi jual asing—jangan melawan arus
  4. Siapkan strategi reentry jika IHSG mulai stabil

(***)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Parlemen Iran Setujui Penangguhan Kerja Sama dengan IAEA Usai Serangan Israel-AS

25 June 2025 - 16:07 WIB

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Rabu, 25 Juni 2025: Antam dan Galeri24 Turun, UBS Naik Tipis!

25 June 2025 - 08:16 WIB

Iran dan Israel Sama-sama Klaim Menang, Gencatan Senjata Jadi Awal Babak Baru?

25 June 2025 - 07:53 WIB

Harga Emas Terjun Bebas Meski Dolar dan Yield Jatuh: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

25 June 2025 - 07:23 WIB

Israel Tahan Diri dari Serang Teheran, Iran Janji Hormati Gencatan Senjata Trump

24 June 2025 - 23:35 WIB

IHSG Menguat 1,21% Usai Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran, Saham Properti Terbang!

24 June 2025 - 16:54 WIB

Trending di Bisnis