TOPRIAU|Setelah sempat menunjukkan penguatan sehari sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berbalik arah dan ditutup melemah pada Rabu sore, 18 Juni 2025.
Hingga pukul 14:29 WIB, IHSG turun sebesar 49,46 poin atau 0,69 persen ke level 7.106,40.
Penurunan ini mencerminkan sikap hati-hati pelaku pasar menjelang keputusan penting dari Bank Indonesia (BI) dan ketidakpastian global yang masih membayangi.
BACA JUGA: Prediksi IHSG Rabu 18 Juni 2025: Siap-siap Sideways dengan Sentimen The Fed & BI
Apa Penyebab IHSG Melemah Hari Ini?
Pertama, investor masih bersikap wait and see menantikan hasil pertemuan The Fed terkait suku bunga.
Walaupun ekspektasinya The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan, pelaku pasar tetap mencermati dengan saksama arah kebijakan moneter ke depan, terlebih dengan inflasi AS yang belum sepenuhnya terkendali.
Kedua, ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel kembali memanas. Presiden AS Donald Trump menyerukan evakuasi Teheran di tengah gempuran Israel, membuat pasar global kembali sensitif.
Konflik ini membuat investor global lebih memilih aset aman dan menekan minat terhadap instrumen berisiko seperti saham.
Ketiga, dari dalam negeri, pasar menunggu keputusan BI terkait suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur yang digelar 17–18 Juni. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,5 persen.
Namun, sentimen tetap ditentukan oleh pernyataan arah kebijakan BI ke depan—apakah lebih pro-stabilitas atau mulai mempertimbangkan pelonggaran.
Ringkasan Pergerakan IHSG Hari Ini
IHSG dibuka di level 7.155,12 dan sempat menyentuh titik tertinggi di 7.166,67.
Namun sepanjang perdagangan, indeks terus tertekan hingga menyentuh titik terendah di 7.103,76, dan akhirnya ditutup di level 7.106,40—lebih rendah dibanding penutupan Selasa di 7.155,85.
Prediksi IHSG Kamis, 19 Juni 2025: Peluang Rebound Terbuka?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat ke level 7.182,34 atau naik 16,27 poin (+0,23%) dibandingkan penutupan sebelumnya di 7.166,06. /IST
BACA JUGA: Konflik Israel-Iran Kembali Tekan IHSG, Pasar Saham Rawan Terkoreksi
Melihat sentimen yang beredar dan pergerakan indeks hari ini, IHSG pada Kamis (19 Juni) diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat tipis.
Faktor kunci yang dapat mendorong penguatan adalah hasil keputusan BI. Jika suku bunga tetap dan BI memberikan sinyal positif mengenai stabilitas moneter, hal ini bisa menjadi katalis yang membantu IHSG bangkit.
Rupiah yang stabil dan tidak adanya kejutan dari The Fed juga bisa mendukung pergerakan positif.
Namun, tekanan dari konflik geopolitik dan pasar global tetap perlu diwaspadai karena bisa memicu aksi jual lanjutan.
Untuk Kamis, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support 7.080 hingga 7.100 dan resistance di level 7.140 hingga 7.170.
Jika indeks mampu bertahan di atas 7.100 dan menguji resistance 7.140, peluang rebound akan semakin terbuka.
Sektor dan Saham yang Patut Dicermati
Beberapa sektor potensial untuk diperhatikan adalah:
- Sektor keuangan, karena potensi suku bunga tetap bisa jadi sentimen positif untuk bank-bank besar seperti BBCA, BMRI, dan BBRI.
- Sektor konsumsi, baik primer maupun non-primer, cenderung defensif dan bisa menarik minat investor saat pasar tidak pasti. Saham seperti ICBP, UNVR, dan MYOR layak dikaji.
- Sektor teknologi, terutama saham-saham yang sudah mengalami koreksi dalam, bisa menawarkan peluang technical rebound seperti EMTK atau GOTO.
Sebaliknya, hindari sektor energi untuk sementara waktu jika ketegangan geopolitik belum mereda, karena volatilitas harga minyak bisa mengganggu performa sektor ini.
Strategi untuk Investor dan Trader
Bagi trader harian, strategi buy on dip bisa diterapkan terutama pada saham-saham big cap yang memiliki fundamental kuat dan sedang koreksi wajar.
Sementara bagi investor jangka menengah hingga panjang, momen seperti ini bisa jadi peluang akumulasi bertahap, terutama jika BI dan The Fed tetap menunjukkan sikap stabil.
Untuk swing trader, ada baiknya menunggu konfirmasi rebound di atas level 7.130 sebelum masuk lebih agresif.
IHSG pada Rabu 18 Juni 2025 bergerak melemah karena kombinasi sentimen global dan domestik.
Namun, potensi rebound pada Kamis 19 Juni cukup terbuka, apalagi jika hasil rapat BI sesuai ekspektasi dan pasar global merespons positif keputusan The Fed.
Tetap waspada, gunakan manajemen risiko yang bijak, dan jangan terburu-buru dalam mengambil posisi.
Kondisi pasar saat ini menuntut strategi yang fleksibel dan perhatian lebih terhadap berita global.***