TOPRIAU|Stasiun televisi nasional Iran, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), menjadi target serangan rudal Israel pada Senin (16/6) malam waktu setempat.
Serangan ini terjadi saat IRIB sedang menayangkan siaran langsung, memicu kekhawatiran baru atas keselamatan jurnalis dan eskalasi serangan ke infrastruktur sipil.
Meski siaran sempat terhenti beberapa menit, IRIB berhasil kembali mengudara tak lama kemudian.
Video yang tersebar menunjukkan seorang pembawa acara tetap tenang di tengah guncangan akibat serangan, mencerminkan situasi darurat yang mengejutkan di studio siaran utama.
BACA JUGA:
Serangan Israel ke Iran Tewaskan 224 Orang, Mayoritas Warga Sipil: Situasi Makin Memburuk!
Iran Kecam Serangan sebagai Kejahatan Perang

Rudal yang diluncurkan dari Iran dicegat, seperti yang terlihat dari kota Ashkelon, Israel, 13 Juni 2025. (REUTERS/Amir Cohen)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, mengecam keras serangan tersebut.
“Rezim Israel adalah musuh utama kebenaran dan pembunuh jurnalis nomor wahid,” tulisnya di platform X (sebelumnya Twitter), sambil menyerukan aksi cepat Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan agresi Israel yang disebutnya “genosida dan kejahatan perang.”
Senada, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa serangan ke IRIB menunjukkan kekalahan strategi informasi Israel di hadapan media Iran.
“Ketika propaganda tak mampu menutupi kenyataan, rudal menjadi senjata terakhir mereka,” tulis IRGC dalam pernyataan resmi.
Hingga kini, belum ada laporan resmi terkait jumlah korban luka atau tewas dari kalangan awak media IRIB akibat serangan ini.
BACA JUGA: Israel vs Iran Memanas: Ladang Gas Diserang, Nuklir Gagal Diredam, Dunia Cemas!
Serangan Israel Meluas, Iran Luncurkan Balasan Bertubi-tubi
Serangan ke IRIB merupakan bagian dari operasi militer besar-besaran Israel yang dimulai Jumat (13/6/2025). Target utama mencakup fasilitas militer, infrastruktur energi, hingga kawasan pemukiman.
Pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran turut menjadi korban, bersama puluhan warga sipil.
Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan balasan intensif ke wilayah Israel, menyasar kota-kota besar seperti Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa.
Foto-foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan kerusakan signifikan di sejumlah lokasi, meskipun pemerintah Israel belum mengungkap secara resmi skala kerusakan akibat serangan itu.
Kehidupan di Israel dilaporkan lumpuh, dengan ribuan warga berlindung di bunker bawah tanah sejak akhir pekan lalu. Iran menegaskan akan terus melancarkan serangan “selama ancaman militer terhadap Republik Islam belum dihentikan.”
Pemimpin Iran: Kehidupan Akan Semakin Suram bagi Israel
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei segera menunjuk panglima militer baru di hari pertama serangan, sembari menyampaikan peringatan keras: “Kehidupan akan semakin suram bagi Israel.”
Pernyataan ini menandai pergeseran strategi militer Iran dari sekadar bertahan menjadi respons aktif terhadap setiap serangan dari Tel Aviv.
Iran juga menyebut bahwa serangan balasan mereka akan ditingkatkan presisi dan skalanya, sambil memperingatkan negara-negara sekutu Israel untuk tidak ikut campur.***