TOPRIAU|Baru saja dunia berharap akan muncul secercah perdamaian di Timur Tengah, kabar mengejutkan kembali datang dari Iran.
Sebuah ledakan besar mengguncang wilayah Teheran pada Selasa pagi waktu setempat, hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata total antara Iran dan Israel.
Ledakan ini dilaporkan oleh kantor berita AFP, namun hingga kini belum ada informasi resmi mengenai lokasi tepatnya, korban jiwa, maupun pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel–Iran, Perang 12 Hari Segera Berakhir?
Peringatan Evakuasi dari Israel Sebelum Ledakan
Yang menarik, beberapa menit sebelum ledakan terjadi, militer Israel (IDF) sempat mengeluarkan peringatan evakuasi untuk sejumlah wilayah di Teheran.
Dalam unggahan berbahasa Persia di platform X (dulu Twitter), IDF menyampaikan peringatan keras:
“Kehadiran Anda di area ini membahayakan nyawa Anda.”
Peringatan itu mengisyaratkan adanya potensi serangan atau operasi militer, meskipun kesepakatan gencatan senjata baru saja diumumkan oleh Presiden Trump.
Gencatan Senjata ‘Kilat’ ala Trump
Seperti yang ramai dibicarakan dunia internasional, Donald Trump mengejutkan publik dengan mengumumkan kesepakatan gencatan senjata penuh antara Iran dan Israel.
Pengumuman ini disampaikan melalui media sosial pribadinya, Truth Social, pada Senin sore waktu AS atau Selasa dini hari waktu Indonesia.
Dengan gaya khas Trump yang penuh huruf kapital, ia menyatakan:
“SELAMAT KEPADA SEMUA ORANG!”
“Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA TOTAL dalam waktu sekitar 6 jam.”
Trump menjelaskan bahwa Iran akan memulai gencatan senjata terlebih dahulu, lalu disusul oleh Israel 12 jam kemudian.
Setelah 24 jam, konflik akan dianggap resmi berakhir, yang ia sebut sebagai “PERANG 12 HARI”.
“Ini adalah perang yang bisa saja berlangsung bertahun-tahun dan menghancurkan Timur Tengah, tapi tidak akan terjadi! Tuhan memberkati Israel, Iran, Timur Tengah, dan seluruh dunia,” tulis Trump dengan penuh semangat.
Ledakan Justru Meletus Setelah Seruan Damai
Ironisnya, hanya beberapa jam setelah seruan perdamaian Trump viral di seluruh dunia, ledakan justru terjadi di jantung Iran.
Banyak pihak kini mempertanyakan apakah serangan ini merupakan bagian dari “misi terakhir” yang disebut Trump dalam pengumuman gencatan senjata, atau justru pelanggaran terhadap kesepakatan yang belum sempat dijalankan sepenuhnya.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar:
- Apakah benar-benar ada niat damai dari kedua belah pihak?
- Atau apakah ini hanyalah jeda singkat dalam konflik yang jauh lebih dalam?
Ancaman Sebelumnya dari Garda Revolusi Iran (IRGC)

Foto: Panglima Angkatan Darat Iran Amir Hatami menghadiri pertemuan di Ruang Komando Perang Angkatan Darat Iran di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada tanggal 23 Juni 2025. (via REUTERS/Iranian Army)
BACA JUGA: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz: Minyak Dunia Terancam, Asia Bersiap Hadapi Krisis Energi
Sebelum pengumuman Trump, Iran melalui Komandan Garda Revolusi (IRGC), Mohammad Pakpour, telah mengeluarkan peringatan keras kepada AS:
“Jika agresi terhadap Republik Islam Iran terulang, AS akan menerima balasan yang lebih menghancurkan dan membuat mereka menyesal.”
Pernyataan itu menjadi isyarat bahwa Iran belum sepenuhnya percaya bahwa serangan dari pihak musuh akan berhenti, bahkan di tengah wacana damai.
Damai atau Sementara Tenang?
Gencatan senjata antara Iran dan Israel yang diumumkan Presiden Trump tampaknya belum membawa ketenangan penuh.
Ledakan yang terjadi di Teheran menjadi bukti nyata bahwa situasi masih sangat rentan. Dunia kini menanti: apakah ini awal dari perdamaian, atau justru babak baru dari konflik yang belum selesai?***