TOPRIAU|Setelah hampir dua pekan melancarkan operasi militer intensif di wilayah Iran, Israel akhirnya secara resmi menerima usulan gencatan senjata dari Presiden AS Donald Trump.
Pengumuman ini menjadi pernyataan publik pertama dari pemerintah Israel terkait penghentian perang besar-besaran yang menggemparkan kawasan Timur Tengah sejak pertengahan Juni.
BACA JUGA: Iran vs Israel Kembali Panas! Ini Fakta Gempuran Rudal Terjadi Meski Trump Umumkan Gencatan Senjata
Israel: Target Militer Sudah Tercapai, Bahkan Lebih!
Dalam keterangan resminya, Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa seluruh target militer strategis di Iran telah dicapai, bahkan melampaui apa yang semula direncanakan.
“Israel telah mengeliminasi ancaman eksistensial ganda secara langsung, baik di ranah nuklir maupun rudal balistik,” bunyi pernyataan yang dikutip dari CNN International.
Israel juga menyebut bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kini memiliki kendali udara penuh atas langit Teheran, ibu kota Iran.
Tak hanya itu, mereka mengklaim telah menghancurkan puluhan target penting militer yang dimiliki oleh rezim Iran.
“IDF telah mencapai kendali udara penuh di langit Tehran, memberikan pukulan telak terhadap kepemimpinan militer Iran,” lanjut pernyataan tersebut.
Bantuan Langsung AS: Bunker Nuklir Iran Jadi Sasaran
Israel pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump dan pemerintah AS atas dukungan militer langsung yang diberikan selama konflik berlangsung.
Termasuk di dalamnya adalah penggunaan bom penghancur bunker oleh AS yang ditargetkan ke situs nuklir bawah tanah milik Iran.
Serangan terhadap situs-situs ini dinilai sebagai langkah krusial dalam “mengeliminasi ancaman nuklir Iran”, yang selama ini jadi isu panas di dunia internasional.
Peringatan Tegas: Siap Balas Jika Gencatan Dilanggar
Meskipun sudah menyetujui gencatan senjata, Israel menegaskan bahwa militernya tetap siaga penuh. Mereka menyatakan akan merespons dengan kekuatan penuh jika terjadi pelanggaran gencatan oleh pihak Iran.
“Israel akan merespons dengan kekuatan penuh terhadap setiap pelanggaran terhadap gencatan senjata.”
Trump: “GENCATAN SENJATA SEKARANG BERLAKU!”
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa gencatan senjata resmi diberlakukan mulai hari ini, Selasa (24/6) waktu setempat. Ia menulis secara tegas dan gamblang di akun Truth Social miliknya:
“GENCATAN SENJATA SEKARANG BERLAKU. JANGAN MELANGGARNYA!”
Trump juga menjelaskan bahwa proses gencatan senjata ini akan dilakukan secara bertahap selama 24 jam.
Dimulai dengan Iran yang terlebih dahulu menghentikan operasi militernya, kemudian disusul oleh Israel 12 jam kemudian.
Namun, beberapa jam setelah pengumuman itu dibuat, saling serang rudal masih sempat terjadi antara kedua negara.
Situasi ini menimbulkan tanda tanya soal implementasi di lapangan dari perjanjian damai tersebut.
Damai, Tapi Tetap Siaga
Dengan pernyataan resmi dari Israel, gencatan senjata antara dua musuh bebuyutan di Timur Tengah ini tampaknya mulai menemukan pijakan yang lebih jelas.
Namun, dengan adanya peringatan keras dari kedua pihak serta masih adanya insiden militer setelah pengumuman gencatan, situasi tetap genting dan penuh ketegangan.
Dunia kini mengamati dengan seksama, apakah “Perang 12 Hari” ini benar-benar akan menjadi akhir, atau hanya jeda sementara dari konflik yang lebih besar.***