TOPRIAU|Awal pekan ini, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan nada suram.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat terjun bebas 144,60 poin atau 2,09% ke level 6.762,53 pada pukul 14:40 WIB.
Pelemahan ini menjadi kelanjutan tren negatif pekan lalu dan semakin menguatkan sentimen bearish yang tengah menyelimuti bursa Tanah Air.
BACA JUGA: IHSG Diramal Melemah Terbatas Hari Ini, Ini Skenario dan Saham yang Layak Dicermati
Update Pergerakan IHSG Hari Ini (per 14:40 WIB):
- Pembukaan: 6.833,48
- Tertinggi hari ini: 6.834,77
- Terendah sementara: 6.751,86
- Penutupan sebelumnya: 6.907,14
Apa yang Jadi Penyebab IHSG Terpuruk?

Ilustrasi – Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/am.
Pelemahan tajam IHSG hari ini tak lepas dari gabungan beberapa sentimen negatif:
- Ketegangan geopolitik yang masih memanas antara AS dan Iran, membuat pasar makin waspada akan risiko eskalasi konflik dan potensi gangguan di jalur perdagangan minyak global.
- Harga minyak dan emas yang terus naik, memicu kekhawatiran inflasi yang bisa menekan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.
- Aksi jual asing terus berlanjut. Setelah mencatatkan net sell Rp2,73 triliun pada Jumat lalu, tampaknya tren ini masih berlanjut hari ini.
Investor juga tengah menanti pidato Jerome Powell, yang bisa memberi petunjuk arah kebijakan suku bunga AS ke depan.
Koreksi Dalam, Tapi Ada Saham yang Masih Menarik
Meski pasar merah, beberapa saham tetap direkomendasikan oleh analis untuk diperhatikan minggu ini. Berikut beberapa di antaranya:
Rekomendasi Saham Mingguan:
- Dari Kiwoom Sekuritas:
MEDC → Target: 1.590
AMMN → Target: 8.400 - Dari MNC Sekuritas:
SMDR → Target: 376
RATU → Target: 8.425
JPFA → Target: 1.635
Sektor energi, logistik, dan konsumsi masih punya peluang tumbuh di tengah situasi tak menentu ini.
Outlook: Waspada Tapi Jangan Panik
IHSG kini sudah tembus support 6.800, yang sebelumnya jadi area kuat bertahan. Jika tekanan berlanjut, indeks berpotensi menuju support berikutnya di kisaran 6.700–6.650.
Namun, kondisi seperti ini juga bisa membuka peluang beli bagi investor jangka panjang—terutama jika kamu mengincar saham-saham sektor energi dan komoditas yang sedang naik daun.***