TOPRIAU|Bursa Efek Indonesia kembali diguncang tekanan jual. Hingga siang ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terkoreksi tajam ke level 7.007,82, ambles -99,97 poin atau -1,41% dibanding penutupan kemarin.
Koreksi ini membuat IHSG nyaris menembus batas psikologis 7.000, yang selama ini jadi area support penting.
Kondisi ini mempertegas tren pelemahan dua hari berturut-turut. Dari data sesi sebelumnya, asing mencatat net sell Rp 646,38 miliar, dan tren jual ini tampaknya belum mereda di hari Kamis.
Saham-saham perbankan besar seperti BBRI, BBCA, BMRI, dan BBNI masih menjadi sasaran distribusi.
BACA JUGA: IHSG Ditutup Melemah Lagi, Sektor Properti Tahan Gempuran: Apa Peluang Hari Ini?
Data Pergerakan IHSG (19 Juni 2025, per 12:00 WIB)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat ke level 7.182,34 atau naik 16,27 poin (+0,23%) dibandingkan penutupan sebelumnya di 7.166,06. /IST
- Level IHSG saat ini: 7.007,82
- Penurunan hari ini: -99,97 poin / -1,41%
- Pembukaan pasar: 7.107,79
- Tertinggi hari ini: 7.115,90
- Terendah hari ini: 6.990,78
- Penutupan sebelumnya: 7.107,79
Apa Artinya Penembusan Level 7.000?
Level 7.000 adalah batas psikologis kuat yang sering dianggap sebagai indikator sentimen pasar jangka pendek.
Jika di sesi penutupan nanti IHSG tak mampu bertahan di atas level ini, maka:
Bisa memicu gelombang jual lanjutan, terutama oleh investor ritel dan asing yang mengantisipasi tren bearish.
Level support selanjutnya akan berada di kisaran 6.950 – 6.900.
Namun, jika IHSG mampu rebound ke atas 7.020–7.040 di sesi kedua, maka tekanan bisa sedikit mereda dan membuka peluang teknikal rebound pada Jumat.
BACA JUGA: IHSG Rabu 18 Juni 2025 Melemah, Bagaimana Peluang Rebound di Kamis?
Strategi Investor Hari Ini
Hold sementara saham-saham bluechip yang terkena koreksi tajam seperti BBCA atau BBRI, namun tetap pantau level cut loss ketat.
Waspadai penurunan lebih dalam di sektor finansial, tambang, dan energi – sektor ini sedang jadi sasaran utama aksi jual.
Untuk trader, cari peluang spekulatif di saham properti yang kemarin menguat dan mungkin hari ini terkoreksi ringan, seperti BSDE atau PWON.
Market Panik atau Koreksi Sehat?
Melemahnya IHSG dua hari berturut-turut dengan total penurunan hampir 2% menandakan bahwa pasar masih belum pulih dari aksi distribusi besar-besaran.
Koreksi ini bisa saja menjadi momen penyehatan jika IHSG mampu bertahan di atas support kuat.
Namun jika aksi jual asing masih dominan, peluang rebound jangka pendek akan tertahan.
Sesi kedua akan menjadi penentu arah pasar dalam beberapa hari ke depan. Tetap jaga manajemen risiko dan siapkan dry powder untuk memanfaatkan peluang beli saat panic sell berakhir.***