TOPRIAU|Ketegangan antara Israel dan Iran terus memuncak dengan korban jiwa yang terus bertambah.
Dalam waktu kurang dari tiga hari, lebih dari 220 orang tewas dan hampir 1.500 lainnya terluka akibat serangan udara Israel ke berbagai wilayah di Iran.
Dalam pernyataan resmi pada Minggu (15/6/2025), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, mengungkapkan bahwa total korban dari agresi militer Israel hingga saat ini mencapai 1.481 orang, dengan 224 orang di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Israel vs Iran Memanas: Ladang Gas Diserang, Nuklir Gagal Diredam, Dunia Cemas!
“65 jam setelah dimulainya agresi Israel, 1.481 orang terluka atau tewas, dan lebih dari 90 persen korban adalah warga sipil,” ujar Kermanpour melalui akun X (sebelumnya Twitter).
Sebanyak 1.277 korban dirawat di rumah sakit, dan 522 lainnya telah dipulangkan setelah mendapat perawatan. Anak-anak dan perempuan turut menjadi korban, mempertegas bahwa serangan udara ini menghantam area-area sipil, bukan hanya target militer.
Target: Nuklir dan Militer
Serangan Israel yang dimulai pada Jumat dini hari (13/6) dikabarkan menyasar fasilitas nuklir, markas militer, dan infrastruktur penting di Teheran dan beberapa kota lain seperti Esfahan, Tabriz, dan Shiraz.
Israel menyebut bahwa mereka menargetkan komandan militer senior dan ilmuwan nuklir, yang dianggap sebagai bagian dari upaya Iran menuju kepemilikan senjata nuklir.
Namun, laporan dari dalam Iran menyebutkan bahwa banyak serangan jatuh di permukiman padat penduduk, sehingga menimbulkan banyak korban sipil.
Iran Balas Serangan, Tembakkan Rudal ke Israel

Ilustrasi – Rudal Israel serang Iran. ANTARA/Anadolu.
Sebagai respons atas serangan brutal tersebut, Iran meluncurkan gelombang rudal ke wilayah Israel pada Jumat dan Sabtu.
Sejumlah rudal berhasil dicegat, tetapi beberapa jatuh di wilayah padat penduduk seperti Haifa dan Hebron, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan properti.
Konflik ini bukan hanya terjadi antara militer, tetapi juga telah mengorbankan ratusan nyawa warga biasa dan menghancurkan infrastruktur sipil kedua negara.
Agen Mossad Ditangkap di Iran
Dalam perkembangan terkait, dua agen intelijen Israel (Mossad) dilaporkan telah ditangkap oleh pasukan keamanan Iran di Provinsi Alborz, Iran utara, Minggu (15/6), menurut kantor berita Tasnim.
“Keduanya ditangkap di wilayah Savojbolagh, tempat mereka diduga sedang merakit bom, bahan peledak, dan perangkat elektronik lainnya,” lapor media tersebut.
Penangkapan ini menambah daftar panjang operasi kontra-intelijen Iran terhadap agen asing, dan menjadi sinyal bahwa perang di balik layar antara dua negara ini juga semakin intens.
Kondisi yang terus memanas ini mengundang kekhawatiran global. Banyak pengamat menyebut bahwa konflik ini bisa memicu perang berskala regional, terutama setelah kelompok proksi Iran seperti Houthi dan Hizbullah juga mulai ikut bergerak.
Jalan Damai Semakin Sulit
Jumlah korban sipil yang terus meningkat, serangan balasan yang masif, serta operasi intelijen lintas negara menandai bahwa konflik Israel-Iran bukan lagi ketegangan biasa, melainkan menuju perang terbuka yang sangat merugikan warga sipil.
Komunitas internasional kini mendesak gencatan senjata dan pembukaan kembali jalur diplomatik yang sebelumnya telah ditutup Iran menyusul serangan ini.***