TOPRIAU|Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk membangun 1 juta unit rumah susun terjangkau pada tahun pertama masa pemerintahannya.
Komitmen ini disampaikan dalam pidato kenegaraan di hadapan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan jajaran pejabat tinggi kedua negara di Parliament House, Singapura, yang disiarkan secara daring oleh Sekretariat Presiden.
Presiden Prabowo menyatakan, program ini terinspirasi dari model sukses perumahan rakyat di Singapura yang dianggapnya sebagai praktik terbaik (best practice) dalam penyediaan hunian layak dan terjangkau.
“Saya selalu mengagumi keberhasilan Singapura, khususnya dalam hal perumahan bagi seluruh warganya. Dalam kehidupan nyata, kita diperbolehkan meniru praktik terbaik. Ini yang saya sebut copy with pride,” ucap Presiden Prabowo.
Melanjutkan dan Memperluas Warisan Presiden Sebelumnya
Presiden Prabowo menyebut bahwa pembangunan rumah susun ini merupakan kelanjutan dan perluasan dari program yang telah dirintis oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Namun, kali ini dilakukan dengan skala yang jauh lebih besar dan percepatan yang signifikan.
“Saya bangga menyampaikan bahwa saya mendapat laporan bahwa tahun ini kami akan membangun satu juta unit rumah susun terjangkau,” katanya penuh optimisme.
Fokus untuk Milenial dan Gen Z
Proyek hunian ini akan difokuskan di wilayah Jakarta, khususnya di atas lahan eks kompleks DPR Kalibata, Jakarta Selatan, dan diperuntukkan bagi generasi milenial dan Gen Z yang selama ini menghadapi kesulitan dalam mengakses hunian akibat mahalnya harga properti di kota besar.
Pemerintah menggandeng investor dari Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mendanai dan mempercepat pembangunan ini.
Kerja sama ini juga menjadi bagian dari langkah strategis Indonesia dalam menangani backlog perumahan nasional yang masih tinggi.
Alternatif Hunian Strategis di Tengah Kota
Tidak hanya Kalibata, pemerintah juga menyiapkan sejumlah lahan strategis lainnya untuk pembangunan rumah susun, seperti:
- 30 hektare di Kemayoran milik Sekretariat Negara (Setneg)
- 41 hektare di bawah Kementerian Pertahanan
Lahan-lahan ini akan dioptimalkan guna mendekatkan tempat tinggal ke pusat kota dan fasilitas publik, sekaligus mengurangi tekanan terhadap kota-kota penyangga seperti Serang, Bekasi, hingga Purwakarta, di mana banyak generasi muda kini terpaksa tinggal.
Bagian dari Target 3 Juta Rumah
Program pembangunan satu juta rumah susun ini adalah bagian dari target nasional pemerintah Prabowo untuk membangun 3 juta unit rumah dalam periode awal kepemimpinannya.
Langkah ini bukan hanya menargetkan jumlah, tetapi juga kualitas, aksesibilitas, dan lokasi yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sebagaimana disampaikan Hashim S. Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, proyek ini dirancang untuk mengurangi ketimpangan dan mendorong keadilan sosial dalam sektor perumahan nasional.
Dengan semangat meniru praktik terbaik dan kerja sama internasional, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan transformasi besar dalam penyediaan hunian terjangkau di Indonesia.
Program ini diharapkan tidak hanya menjawab krisis perumahan, tetapi juga membuka jalan bagi tumbuhnya generasi muda yang mandiri dan produktif, tanpa harus terpinggirkan dari pusat-pusat kegiatan ekonomi.***