TOPRIAU|Kabar baik datang dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)! Pemerintah sedang mengkaji kemungkinan untuk menurunkan cicilan rumah subsidi menjadi hanya Rp600 ribu per bulan.
Yes, kamu nggak salah baca—cicilan rumah bisa jadi semurah itu!
Hal ini diungkap langsung oleh Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan, Sri Haryati, saat menghadiri acara di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, pada Senin, 16 Juni 2025.
Menurut Sri, rencana ini masih dalam tahap kajian, tapi peluangnya cukup besar karena sudah banyak masukan dari berbagai pihak.
“Kita sudah banyak masukan dari semua stakeholder. Dengan harga yang nanti lebih murah, cicilannya juga kita dorong bisa lebih murah, bisa Rp600 ribu sampai Rp700 ribu sebulan,” jelas Sri dengan optimis.
Cicilan Rumah Subsidi Sekarang Masih di Kisaran Rp1 Juta – Rp2,5 Juta
Buat kamu yang penasaran, saat ini simulasi cicilan KPR rumah subsidi versi BP Tapera berada di angka Rp1 juta hingga Rp2,5 juta per bulan, tergantung lokasi dan lama tenor.
Misalnya, rumah subsidi di kawasan Jabodetabek seharga Rp185 juta, cicilannya bisa:
- Rp1,9 juta/bulan (tenor 10 tahun)
- Rp1,4 juta/bulan (tenor 15 tahun)
- Rp1,2 juta/bulan (tenor 20 tahun)
Kebayang kan kalau bisa turun jadi Rp600 ribu per bulan? Setengah dari cicilan sekarang!
Kapan Cicilan Rp600 Ribu Mulai Berlaku?
Nah, ini yang banyak ditanyakan. Sayangnya, Sri belum bisa kasih tanggal pasti kapan cicilan rumah subsidi Rp600 ribu ini mulai berlaku.
Pemerintah masih melakukan simulasi dan hitung-hitungan detail—termasuk kemungkinan memperpanjang tenor (lama waktu cicilan) agar jumlah cicilan bisa ditekan.
“Hitung-hitungannya kita sedang eksplor dan simulasikan. Tapi harapannya bisa lebih rendah dibanding cicilan FLPP yang sekarang,” lanjut Sri.
FYI, FLPP alias Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan adalah skema bantuan pembiayaan rumah bersubsidi dari pemerintah, yang selama ini digunakan masyarakat berpenghasilan rendah.
Harus Libatkan Bank dan Lembaga Keuangan
Supaya rencana ini bisa jalan, tentu saja pemerintah harus bekerja sama dengan bank sebagai penyalur KPR.
Menurut Sri, komunikasi dengan pihak perbankan menjadi kunci utama agar cicilan rumah subsidi benar-benar bisa turun secara signifikan tanpa membebani keuangan negara.
Kenapa Ini Penting?
Dengan harga properti yang terus naik, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, banyak generasi muda—khususnya generasi milenial dan Gen Z—kesulitan untuk memiliki rumah sendiri.
Cicilan Rp600 ribu tentu bisa menjadi solusi konkret untuk mengurangi ketimpangan perumahan dan backlog rumah nasional.
Program ini juga sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang ingin membangun 1 juta unit rumah susun terjangkau di tahun pertama masa pemerintahannya.
Fokus utama proyek ini adalah membantu generasi muda yang selama ini hanya bisa tinggal di daerah penyangga karena mahalnya biaya hidup di kota besar.
Harapan Baru untuk Rumah Impian
Turunnya cicilan rumah subsidi menjadi Rp600 ribu per bulan jelas bakal jadi game changer buat banyak orang, terutama pekerja muda yang selama ini hanya bisa ngontrak atau tinggal di rumah orang tua.
Meskipun masih dalam kajian, ini sinyal positif bahwa pemerintah serius menangani krisis perumahan nasional.
So, buat kamu yang sedang cari rumah pertama, pantau terus perkembangan kebijakan ini. Jangan lupa siapkan dokumen dan status keuanganmu dari sekarang, biar pas programnya jalan, kamu tinggal daftar!***