Menu

Mode Gelap
Laksanakan Intruksi Presiden, Bupati Suhardiman Bangun Jalan 17 KM Lewat Dana APBN Hadiri Pekan Kenduri Budaya Riau di Jakarta, Bupati Suhardiman : Budaya Kuansing Siap Mendunia Sembunyi Dalam Kebun, 2 Orang Pelaku Pengeroyokan Mengakibatkan Korban Meninggal Ditangkap Polisi Nuzul Quran di Mesjid Agung, Bupati Kuansing Suhardiman Ajak Masyarakat Kuansing Cinta Al Quran Bupati Kuansing Suhardiman Sampaikan Safari Ramadhan Sebagai Sarana Komunikasi Silaturahmi

Bisnis · 16 Jun 2025 16:06 WIB ·

Konflik Israel-Iran Kembali Tekan IHSG, Pasar Saham Rawan Terkoreksi


 Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

TOPRIAU|Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Sejak serangan besar-besaran Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025), IHSG terus mencatat koreksi beruntun selama empat hari, dan hingga siang ini sudah melemah 0,32% ke level 7.142,66.

Efek Domino Konflik Geopolitik

Gejolak geopolitik, mulai dari invasi Rusia ke Ukraina, konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas, hingga kini meluas ke Iran, telah menimbulkan efek domino bagi ekonomi global dalam lima tahun terakhir.

Konflik ini membuat harga komoditas melonjak, inflasi memanas, dan suku bunga tetap tinggi.

Pada 2022, ketika Rusia menginvasi Ukraina, IHSG sempat anjlok 1,48% dalam sehari, namun berhasil rebound sehari setelahnya dan bahkan mencetak all-time high (ATH) di 7.700.

Reaksi IHSG terhadap Perang Israel-Iran

Sejak ketegangan Israel-Iran memuncak pada 11 Juni lalu, pasar saham Indonesia bergerak negatif.

Jika pelemahan hari ini berlanjut, maka IHSG akan mencatat penurunan empat hari berturut-turut. Meskipun begitu, secara mingguan, indeks masih mencatat kenaikan 0,74% berkat lonjakan 1,65% pada 10 Juni lalu.

Koreksi ini mencerminkan kewaspadaan pelaku pasar terhadap risiko global, namun secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi sehat, usai reli cepat sepanjang Mei 2025 dengan kenaikan lebih dari 6%.

Volatilitas Akibat Ketidakpastian Global

Pengalaman sebelumnya juga menunjukkan bahwa IHSG cukup sensitif terhadap konflik Timur Tengah.

Saat Hamas menyerang Israel pada Oktober 2023, IHSG langsung terkoreksi 0,04% di hari pertama, dan anjlok hingga 4% dalam beberapa pekan setelahnya.

Meski begitu, window dressing akhir tahun dan January effect di awal 2024 mampu menarik IHSG kembali ke atas 7.900, mencatat ATH baru.

Risiko Ekonomi Global di Tengah Ketegangan

Kondisi global saat ini semakin menantang. Amerika Serikat mengalami kontraksi ekonomi sejak kuartal I/2025, disertai kenaikan yield obligasi dan keluarnya aliran dana asing akibat penurunan peringkat kredit.

Jika konflik Israel-Iran berlanjut, dampaknya akan makin terasa:

  1. Harga minyak dunia bisa melonjak drastis
  2. Inflasi kembali memanas
  3. Suku bunga tetap tinggi
  4. Likuiditas global mengetat
  5. Dan prospek pertumbuhan ekonomi makin suram

Sentimen Eksternal Masih Dominan

Kendati volatilitas pasar masih tinggi, prospek penguatan IHSG tetap terbuka, terutama jika pemerintah mampu merespons dengan pelonggaran kebijakan fiskal dan moneter.

  1. Namun untuk saat ini, pelaku pasar perlu mencermati:
  2. Perkembangan konflik Israel-Iran
  3. Sikap The Fed dan Bank Indonesia
  4. Pergerakan harga minyak dan inflasi global
  5. Aliran dana asing di tengah ketidakpastian geopolitik

(***)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Rabu, 25 Juni 2025: Antam dan Galeri24 Turun, UBS Naik Tipis!

25 June 2025 - 08:16 WIB

Harga Emas Terjun Bebas Meski Dolar dan Yield Jatuh: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

25 June 2025 - 07:23 WIB

IHSG Menguat 1,21% Usai Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran, Saham Properti Terbang!

24 June 2025 - 16:54 WIB

IHSG Rebound Tajam pada Selasa 24 Juni 2025! Gencatan Senjata Semu Trump Picu Optimisme Pasar

24 June 2025 - 11:51 WIB

Harga Emas Terjun Bebas Setelah Gencatan Senjata Israel vs Iran: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

24 June 2025 - 07:41 WIB

IHSG Hari Ini Senin 23 Juni 2025 Anjlok Lebih Dalam, Investor Harus Waspada!

23 June 2025 - 15:00 WIB

Trending di Bisnis