Top Riau|INHIL – Pj. Bupati Inhil Erisman Yahya di anggap telah mencederai etika demokrasi dengan menunjukan kepada khalayak ramai kebersamaan dirinya bersama salah satu paslon peserta Pilkada di Inhil.
Hal tersebut didasarkan atas berita online yang di terbitkan oleh website resmi milik Pemkab Inhil pada Selasa (17/09/2024) malam.
Dalam berita yang di ekspos oleh Pemkab Inhil Pj. Bupati Erisman Yahya tampak terlihat kompak bersama Calon Bupati Inhil Ferryandi saat menghadiri penutupan turnamen sepak bola di Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), di hari yang sama saat berita tersebut di terbitkan.
Bahkan tak tanggung-tangung website yang di danai dari uang rakyat itu secara terang-terangan memajang foto kebersamaan Pj. Bupati Erisman Yahya bersama Bakal Calon Bupati Inhil Ferryandi saat penyerahan piala kepada para pemenang turnamen sepak bola.
Padahal masyarakat Inhil mengetahui secara pasti bahwa calon peserta pilkada tersebut telah secara resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Bupati Inhil, sekalipun pihak KPU belum menetapkan secara resmi.
Dari konfirmasi yang di layangkan awak media melalui pesan singkat, Erisman berkilah bahwa pertemuan dirinya bersama Calon Bupati Inhil itu hanya sebuah kebetulan saja.
“Saya tidak pernah janjian dengan satu pun calon termasuk Bapak Ferryandi untuk hadir di situ, kebetulan saat saya datang untuk menutup event ternyata yang bersangkutan ada di situ,” kilah Erisman, Selasa Malam, (18/09/2024).
Padahal dalam aturan Undang-undang, Kepala daerah diminta untuk bersikap netral Jelang kontestasi pilkada serentak pada November mendatang.
Semestinya jabatan sebagai bupati yang telah di emban kan oleh negara menjadi acuan dasar agar netralitas kepala daerah dapat terjaga, hal itu sesuai dengan arahan kementrian dalam negeri yang selalu mengingatkan kepala daerah agar dapat menjaga suasana pilkada dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
Hal ini sontak membuat keresahan di masyarakat, terutama di pihak Paslon lainnya. Karena ketidak netralan orang nomor satu di Inhil ini.
Sehingga dikomentari salah satu tokoh masyarakat, Ia menilai seharusnya Pj Erisman bisa menghindari atau meminta untuk menghindar, karena ini sudah masuk tahapan penetapan, dan menjaga jarak.
“Dia punya kuasa untuk mengintervensi, foto bersamanya, agar masyarakat tidak salah pandangan terkait kenetralannya. Tapi malahan berita di update di situs web milik pemerintah Kabupaten Inhil, secara tak langsung, Ia (Pj Erisman_red) memang turut mendukung Bacalon tersebut,” tutup tokoh masyarakat itu. (*)
