Bea Cukai Tembilahan gelar acara UMKM week yang dikemas dalam bentuk sosialisasi serta diskusi bersama para pelaku usaha UMKM yang berada di Indragiri Hilir, pada 18 Juli 2024 dalam rangka memeriahkan Road to Hari Bea Cukai ke-78.
Kegiatan yang dihadiri oleh para pelaku UMKM dan beberapa instansi terkait di pemerintahan Kabupaten Indragiri Hilir menghadirkan pemateri dari Bea Cukai Tembilahan kantor KP2KP Tembilahan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Riau Pekanbaru, Dinas Koperasi dan UMKM Tembilahan serta Disdag Tri Tembilahan dan tentunya para pelaku usaha UMKM yang telah Go Internasional.
Kepala KPPBC TMP C Tembilahan Bapak Setiawan Rosyidi mengungkapkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum terkait UMKM yang ada.
“Dengan diadakannya acara UMKM ini, diharapkan dapat menjadi bekal para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Sehingga, mereka dapat menjual produk usahanya ke luar daerah bahkan hingga ke luar negeri. Tidak hanya itu, kegiatan ini sekaligus ditujukan untuk menumbuhkan semangat para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya untuk mendukung perekonomian di Kabupaten Indragiri Hilir,” ujarnya pada kesempatan itu.
Selaku Instansi Kapabeanan, Bea Cukai turut mendukung kegiatan UMKM yang ada. Bea Cukai sendiri yakin bahwasanya dengan meningkatnya ekspor, hal ini dapat mengoptimalkan produksi, mutu serta pemenuhan berbagai kewajiban administrasi sehingga UMKM yang ada. Apabila fokus pada ekspor ini dapat terealisasi, maka ini akan menghasilkan dampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Indragiri Hilir.
PJ Bupati Herman menyampaikan bahwasanya Salah satu program yang akan maupun sedang dicanangkan ialah pengeksporan beras Indragiri Hilir. Beras yang diproduksi oleh Kabupaten Indragiri Hilir ini nantinya akan dikemas dan dipasarkan baik di dalam maupun di luar daerah. Penerapan sistem wajib beli bagi para ASN akan segera diberlakukan terhadap pembelian beras lokal ini demi mendukung kemajuan UMKM serta peningkatan mutu dan perekonomian yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir.
Ia juga menyampaikan bahwasanya beras yang diproduksi oleh Kabupaten Indragiri Hilir tidaklah kalah mutu dengan beras produksi Sumatera Barat. Hal ini dibuktikan bahwa sumber-sumber gabah yang diproduksi di daerah Sumatera Barat merupakan gabah dari hasil pertanian di Indragiri Hilir.
“Jadi dengan produksi 12 ton sekali tanam, kalikan dengan Rp. 3000 sudah berapa untungnya? Kalau ini dikelola, kan bagus,” tutur PJ Bupati Herman.
“Saya ada buat surat edaran seluruh pegawai Kepala dinas beli 30 kilo 3 kampet, 10 kilo 10 kilo. Saya suruh TNI dan polri wajib beli,” sambungnya.
Fasilitas kemudahan impor, tujuan ekspor untuk industri kecil dan menengah, tata laksana ekspor modal usaha bagi UMKM, dan intensif perpajakan bagi UMKM menjadi pokok materi yang diangkat dalam event ini.
Acara ini juga menghadirkan sesi diskusi antara pemateri dan pelaku UMKM sehingga para pelaku UMKM mampu mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara mengurus surat-surat agar para pengusaha MKM dengan mudah bisa memasarkan produknya ke internasional dengan lebih mudah dan sistematis.
“Kami berkomitmen untuk dapat menyumbangkan bakti kami untuk negeri. Tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di wilayah Indragiri Hilir ini jadi kami tentunya juga ikut mendukung program-program yang ada di pemerintahan daerah Indragiri Hilir ini.” Ujar Setiawan selaku kepala Bea Cukai Tembilahan pada sesi wawancara.
Dengan meningkatkan pengetahuan para pelaku UMKM yang ada maka perbaikan kualitas dan pengemasan produk akan memberikan hasil pada nilai jual yang lebih tinggi.(Ind) Galery