KUANSING | TOPRIAU – Rusaknya jalan utama Desa Sungai Besar, kecamatan Pucuk Rantau menjadi momok bagi masyarakat untuk melewatinya. Masyarakat Pucuk Rantau sendiri sesalkan sikap PT. Tri Bakti Sarimas (PT. TBS) yang terkesan kurang perhatian terhadap kondisi jalan tersebut.
Pasalnya, banyak warga masyarakat yang enggan melewati jalan dimaksud, sebab jalan itu selain licin, becek, dan bahkan berlumpur, sehingga sulit untuk dilalui. Terkadangpun kendaraan roda empat sempat terpuruk akibat terperosok ke dalam lumpur di jalanan tersebut.
Dikutip dari sebuah akun media sosial milik
Jespendra, bahwa dirinya menyampaikan rasa kekesalannya terhadap keadaan jalan yang setiap hari dilalui masyarakat desa Sungai Besar, sebab hanya itulah satu-satunya akses jalan untuk dilalui mencari nafkah dan sarana pendidikan.
“Kami ingin Sejahtera pak,
Jalan Yang layak itu yang kami inginkan Sebagai Masyarakat biasa, kami ingin diperhatikan oleh Pemerintah kabupaten, yang terutama untuk cukong Cukong perusahaan yang berdiri di Desa Kami, atau pun CV yang beridiri Nyaman di Wilayah desa kami, dan jalan ini adalah salah satu ases jalan untuk menunjang Kebutuhan Ekonomi masyarakat,
Kami tidak bisa berbicara secara lansung dengan bapak2 untuk menindak lanjuti Jalan yang tidak ada perhatian ini sama sekali, maka melalui Media Ini kami sampaikan.
KAMI INGIN SEJAHTERA
KAMI INGIN JALAN YANG LAYAK UNTUK DI LALUI SEHARI-HARI
KAMI INGIN BUKTI KERJA, BUKAN HANYA JANJI-JANJI YANG TIDAK TAU ARAH.
Terimah Kasih.
Infokuansing
#PT.Tribaktisarimas (TBS ), begitu di tulis Jespendra di halaman beranda akun Facebook miliknya pada Jum’at (07/10/2022), dengan dilampirkan foto jalan dimaksud.
“Jalan itu licin dan becek bahkan berlumpur bang. Tidak sedikit masyarakat yang mengalami kecelakaan di jalan itu karena licin. Juga sering kendaraan jadi terpuruk karena lumpur,” begitu dikatakan Jespendra kepada pewarta Topriau. Com saat dikonfirmasi pada Sabtu (08/10/2022) malam.
“Jangankan terpuruk bang, pernah beberapa waktu lalu truck angkutan yang tumbang di situ,” imbuhnya.
Jespendra mengatakan, dirinya kecewa atas sikap perusahaan yang terkesan tidak memperhatikan jalan desanya itu, padahal menurut Jespendra, jalan itu adalah satu-satunya jalan yang dilalui kendaraan perusahaan dan masyarakat.
“Kami kecewa, PT. TBS yang juga kendaraannya melewati jalan itu pun terkesan kurang memperhatikan. Kita kasihan melihat masyarakat, itu adalah akses jalan satu-satunya,” ujar Jespendra.
“Jalan tersebut adalah jalan penghubung provinsi Sumbar dengan Riau,” sambung Jespendra.
Jespendra berharap, agar perusahaan dan pemerintah peduli terhadap kondisi jalan di desa Sungai Besar tersebut. Sebab, menurut Jespendra, akses jalan tersebut merupakan penunjang ekonomi masyarakat dan juga pendidikan.
“Kami ingin jalan ini diperhatikan, dan secepatnya diperbaiki oleh pemerintah dan perusahaan. Kami tidak ingin generasi dan anak-anak kami Kelak masih mencicipi jalan yang tak layak dilalui seperti saat ini,” demikian diharapkan Jespendra.
Sementara, Plt Bupati Kuantan Singingi, Drs. H Suhardiman Amby, Ak.,MM saat diminta menanggapi hal yang disampaikan Jespendra melalui medsos akun miliknya itu, mengatakan bahwa hal demikian akan dicarikan solusi yang tepat.
Suhardiman Amby juga mengatakan, bahwa akses jalan itu adalah milik pemerintah provinsi yang hingga saat ini belum ada penyerahannya ke pemerintah kabupaten.
“Iya. Itu jalan provinsi, dan belum diserahkan ke Kita,” begitu kata Plt Bupati Suhardiman.
Namun sungguhpun demikian, lanjut Suhardiman, “akan kita carikan solusinya, apalagi hal ini menyangkut kebutuhan masyarakat. Akses jalan penunjang Ekonomi dan Pendidikan,” kata Suhardiman.
“Tentu, nanti akan kita carikan jalan keluar,” demikian kata Suhardiman.
Di samping itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuantan Singingi (Kuansing), Azrori Analke Apas, juga menanggapi terkait aspirasi masyarakat yang diketahui adalah Daerah Pilihan (Dapil) nya.
Azrori Analke Apas yang kerap disapa dengan panggilan Dedek ini menjawab singkat saat dimintai tanggapannya terkait postingan di media sosial beranda akun facebook milik Jespendra.
Yang mana, Jespendra mengeluhkan jalan di desanya Sungai Besar, dirinya dan masyarakat sudah sekian lama mengidamkan jalan yang layak untuk dilalui di desa Sungai Besar tersebut.
“Selasa Kita Tinjau,” begitu dikatakan Dedek dengan singkatnya.
Dimana, yang dalam unggahan Jespendra pada akun Facebooknya itu, terbaca seperti kesan seolah-olah ada dugaan seringnya dibohongi, sehingga Jespendra mengatakan dengan tulisannya bahwa, ” KAMI INGIN BUKTI KERJA, BUKAN HANYA JANJI-JANJI YANG TIDAK TAU ARAH,” demikian dituliskan Jespendra. (*)