TEMBILAHAN | TOPRIAU – Banjir adalah salah satu bencana alam yang terjadi akibat kondisi alam atau perbuatan manusia. Bencana banjir terjadi ketika luapan air menenggelamkan tanah atau daratan lain yang biasanya kering.
Menurut analisis Aqueduct Global Flood Analyzer, Indonesia termasuk ke dalam negara yang penduduknya kerap terdampak banjir setiap tahun.
Aqueduct Global Flood Analyzer menampilkan data 15 negara paling rentan banjir dan semuanya adalah negara paling tidak berkembang atau berkembang.
Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI mencatat setidaknya ada beberapa banjir yang bisa melanda Indonesia yakni banjir bandang, banjir luapan sungai/danau, banjir lumpur, banjir rob, hingga banjir karena derasnya hujan.
Secara umum, banjir disebabkan oleh beberapa hal yakni:
– Curah hujan tinggi
– Minimnya daerah resapan air
– Adanya penyumbatan akibat buang sampah sembarangan
– Penebangan pohon
– Penurunan luasan hutan
5 Dampak Banjir bagi Masyarakat dan Lingkungan:
Terjadinya banjir menimbulkan kerugian secara material dan non material bagi masyarakat. Berikut dampak banjir mengutip laman Pemerintah Kota Medan.
1. Menimbulkan Kerugian Ekonomi
Banjir bisa mengakibatkan kerusakan rumah dan isi barang dalam rumah ataupun sarana prasarana umum lainnya.
Selain itu, masyarakat terdampak banjir juga akan sulit untuk bekerja selama banjir terjadi. Hal ini tentu membuat masyarakat rugi dari sisi ekonomi.
2. Kesulitan Air Bersih
Melubernya air ke pemukiman juga membuat ketersediaan air bersih berkurang. Baik untuk minum atau untuk kebutuhan sehari-hari lainnya.
Biasanya, terdampak banjir hanya mengandalkan air isi ulang atau subsidi bantuan air dari luar daerah banjir.
3. Menimbulkan Masalah Kesehatan
Air banjir yang kotor dan minimnya air bersih kerap menimbulkan masalah kesehatan. Misalnya penyebaran wabah penyakit yang rentan terhadap anak-anak dan kaum lanjut usia.
Hal ini terjadi karena Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) tidak dilaksanakan dengan baik dan benar selama banjir terjadi.
Di Indonesia, penyakit demam berdarah adalah penyakit yang paling diwaspadai ketika musim hujan tiba atau pasca banjir.
Sementara untuk penyakit yang disebabkan oleh binatang pengerat, leptospirosis adalah penyakit yang paling banyak ditemui.
Bakteri leptospira banyak ditemukan pada tikus. Penyebaran pada manusia terjadi bila urine tikus yang mengandung leptospira mengkontaminasi air dan makanan serta mengenai kulit manusia.
4. Menimbulkan Korban Jiwa
Bencana banjir juga bisa menimbulkan korban jiwa. Baik karena terseret arus banjir atau karena luapan air yang tidak dapat diprediksi.
Korban jiwa juga bisa berasal dari korban banjir yang terkena penyakit seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Selain itu, tidak sedikit juga korban jiwa ini terjadi karena penggunaan listrik atau peralatan elektronik di rumah yang sedang kebanjiran atau terkena sengatan listrik yang berasal dari tiang listrik yang tidak dipadamkan sebelumnya oleh PLN.
5. Melumpuhkan Aktivitas Masyarakat
Tenggelamnya pemukiman karena banjir yang cukup besar mengharuskan masyarakat korban untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pakaian seadanya dan tidak adanya tempat tinggal membuat masyarakat menjadi sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasa. Terlebih bencana banjir juga membuat kesulitan dalam akses dan transportasi.
Nah, itulah dampak banjir bagi masyarakat dan lingkungan. Agar banjir tidak terjadi di lingkungan kita, yuk mulai budayakan buang sampah pada tempatnya dan jaga lingkungan! (***)
sumber : Detik. Com