Kuansing | Topriau -Maraknya Aktifitas Penambangan Emas Tanpa izin (PETI) diwilayah Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Terkhusus didesa Kasang Limau Sundai tepatnya di aliran sungai yang tak beberapa meter jarak nya dari pemukiman masyarakat sudah sangat Meresahkan.
Dikatakan, salah seorang warga Desa Kasang Limau Sundai yang enggan disebutkan namanya kepada media ini, Rabu,(26/10/2022), bahwa sungai tersebut saat ini tidak bisa lagi di manfaatkan oleh masyarakat, untuk mencuci, mandi dan lain sebagainya, dikarenakan sudah tercemar oleh Aktivitas PETI Ilegal yang sudah merusak ekosistem sungai didesa kami,
” Kami berharap kepada Aparat Penegak hukum untuk mengecek dan menindak Para Oknum Pekerja PETI di desa kami ini, keadaan air sungai didesa kami sudah keruh, dan airnya tidak bisa digunakan lagi,”ucapnya
Ia juga mengatakan, padahal itu satu-satunya sungai didesa Kasang Limau sundai yang masih jernih dan yang bisa di manfaatkan oleh masyarakat,tapi kini hanya tinggal kenangan lagi, karena airnya sudah di hiasi lumpur dan zat Kimia yang bercampur disitu, ” tidak semua kami masyarakat dirumah mempunyai sumur, tentulah bagi kami masyarakat yang tidak mempunyai sumur, dengan terpaksa harus menumpang mencuci, mandi dan lain sebagainya, itupun Kalau sumurnya posisinya di luar rumah, kalau didalam rumahnya tentulah kami tidak sanggup/malu menumpang untuk mandi dan mencuci,”Jelas warga yang enggan disebutkan namanya itu.
Terakhir warga tersebut mengatakan , sangat berharap kepada aparat yang berwajib agar memberikan tindakan tegas kepada pelaku-pelaku Dompeng (PETI) tersebut, kepada siapa lagi meminta bantuan kalau bukan kepada pihak yang berwajib,dan semoga jeritan hati kami masyarakat didesa Kasang Limau Sundai di dengar oleh bapak polisi yang ada di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang.
” Tidak semuanya kami masyarakat yang ada didesa Kasang Limau sundai ini bekerja di Aktivitas peti Ilegal , kebanyakan kami petani karet. Para pekerja Dompeng PETI Ilegal tersebut hanya beberapa oknum untuk memperkaya dirinya sendiri, tanpa memikirkan orang lain, kami petani karet tentulah sangat besar harapan kami dengan adanya sungai untuk mandi dan mencuci, itulah sudah meringankan beban ekonomi kami tanpa mengunakan tenaga listrik,”Tutupnya(*)