TELUK KUANTAN | TOPRIAU – Masyarakat desa Koto Taluk menilai Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Kuantan Singingi dan Panitia Pelaksana Event Pacu Jalur Kebudayaan di Tepian Saidina Ali kecamatan Kuantan Mudik tidak bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan.
Pasalnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) kabupaten Kuantan Singingi dan Panitia penyelenggara Event Pacu Jalur Kebudayaan di Tepian Saidina Ali kecamatan Kuantan Mudik yang diselenggarakan beberapa minggu lalu hingga kini belum menyerahkan dana sebesar Rp. 3.000.000,- sebagai uang pembinaan kepada pengurus jalur Giring-Giring Perak Gonto Kuantan, desa Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah, kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Hal itu disampaikan Ketua Pengurus jalur Giring Giring Perak Gonto Kuantan, Herlizon, saat dikonfirmasi pewarta pada Selasa (30/08/2022) malam di Teluk Kuantan. Herlizon merasa sangat kecewa dengan sikap dinas Parbud Kuansing dan Panitia Pelaksana Event Pacu Jalur Kebudayaan yang seolah-olah saling lempar tanggung jawab.
Dikatakan Herlizon, sebelumnya dia mendapat informasi dari bendahara pengurus jalur Giring Giring Perak Gonto Kuantan, Dian Afriansyah bahwa hadiah juara X yang diraih jalurnya sebagai uang pembinaan hingga saat ini belum sampai ke tangannya.
“Masa’ panitia seperti itu,” kata Ketua Pengurus Jalur Giring Giring Perak Gonto Kuantan merasa kesal.
“Tentu kami selaku juara X menuntut hadiah itu, karena hadiah itu adalah hak yang harus kami terima,” begitu kata Herlizon.
“Hadiah itu harus kami dapatkan,” imbuhnya.
Bendahara Pengurus Jalur Giring Giring Perak Gonto Kuantan, Dian Afriansyah, ketika dikonfirmasi pewarta via whatsap pada Selasa (30/08/2022) malam, dirinya juga mengatakan hal senada terkait hadiah juara X untuk jalur Giring Giring Perak Gonto Kuantan hingga saat ini belum disalurkan panitia.
Dian mengatakan, pada awalnya dirinya menanyakan terkait hadiah kemenangan jalur Giring Giring Perak Gonto Kuantan ini kepada Kepala Dinas Parbud, Drs Azhar.
Dikatakan Dian, bahwa jawaban Azhar ketika itu mengatakan bahwa hdiah pacu jalur di Lubuk Jambi sudah disalurkan.
“Awalnya saya tanya ke pak Azhar, kata beliau hadiah pacu lubuak jambi sudah disalurkan. Tentu saya bertanya mengapa hadiah kami belum masuak. Dijawabnya, kalau Pemda hanya menanggung hadiah sapai juara 9 sedangkan juara 10 adalah tanggung jawab panitia,” begitu kata Dian membeberkan.
Dengan jawaban Azhar seperti itu, Dian berusaha menghubungi Ketua Panitia Penyelenggara, Azrori Analke Apas. Namun jawaban yang diberikan Azrori berbalik arah lagi ke dinas Parbud, bahwa hadiah itu tanggungjawab dinas.
“Saya hubungi ketua panitia, beliau malah mengatakan hadiah itu tanggungjawab dinas,” kata Dian dengan nada kesal.
“Jadi lah ciporang tulak urang ge.. (jadi sudah saling tolak kedua orang ini),” imbuhnya.
Dilain kesempatan, Ketua Panitia Penyelenggara Event Pacu Jalur Kebudayaan Kuantan Mudik, Azrori Analke Apas saat dihubungi Selasa (30/08/2022) mengatakan bahwa terkait anggaran pacu jalur rayon semua dalam bentuk pembayaran kerekening pengurus jalur dan penyedia.
“Jadi, dana tidak masuk ke rekening panitia 1 Rupiah pun. Terkait hadiah awalnya dari anggaran 90 an juta menjadi 117 juta dan kami berasumsi di anggaran tersebut masuk hadiah ke X di dalamnya. Ternyata tidak. Kalau dari awal mengatakan panitia yang selesaikan, ya pasti kita selesaikan,” begitu kata Azrori yang acap disapa dengan panggilan Dedek ini.
“Cuma 3 juta gak sulit panitia menutupinya. Jadi, ini Misskomunikasi saja. InshaAllah besok selesai paripurna saya bayarkan pakai dana saya pribadi sampai ada kejelasan dari dinas,” demikian Ketua Panitia Event Pacu Jalur Kebudayaan Kuantan Mudik, Azrori Analke Appas menyampaikan
Sementara, Kepala Dinas Parbud kabupaten Kuantan Singingi, Drs. Azhar, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi.(*)